TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyelenggarakan Ruwatan Murwakala yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Minggu (01/12/2024) pagi.
Acara ini bertujuan untuk membuang sengkala (sial) atau aura negatif sehingga jalan kehidupannya menjadi lebih mudah.
Ruwatan Murwakala ini digelar bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-819 tahun 2024, setelah pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan ditandai dengan pemecahan kendi dan pemotongan tumpeng oleh Pj Bupati Heru Suseno.
Acara diiringi pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Marjuki Mardi Sabdo dan dihadiri Direktur PDAU Kabupaten Tulungagung Broto Susetyo, Sekdakab Tulungagung Drs. Tri Hariadi, M.Si, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Lingkup Pemkab Tulungagung.
Pj Bupati Heru Suseno menyampaikan bahwa ruwatan Murwakala mengandung maksud agar rintangan yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung sirna atau dapat diatasi.
“Semoga niat kita dalam acara ini menjadi niat yang dikabulkan Allah SWT, dilancarkan, diberikan kesehatan, keberkahan, dan keselamatan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Pj Bupati juga menekankan pentingnya melestarikan kegiatan ini agar tidak terkikis oleh zaman.
“Kegiatan ini memiliki nilai budaya yang penting untuk terus dilestarikan, agar generasi muda tidak melupakannya. Dan pada akhirnya supaya tetap dipertahankan menjadi warisan budaya khas daerah Tulungagung,” kata Heru Suseno.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Drs. Bambang Ermawan, MPd, menuturkan bahwa Ruwatan Murwakala adalah upacara adat Jawa yang bertujuan untuk membersihkan diri dari gangguan Batara Kala dan mensucikan diri agar terhindar dari marabahaya dan bisa hidup sejahtera.
“Ruwatan Murwakala ini sebagai sarana doa dan ungkapan rasa syukur kepada TYME, karena pemerintahan Tulungagung telah diberi kenikmatan yang luar biasa sehingga mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik,” tuturnya.
Dijelaskannya, Ruwatan Murwakala memperkuat dan memelihara tradisi Jawa yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur. Tradisi ini merupakan salah satu upacara tradisional Jawa untuk membersihkan energi negatif dan melindungi masyarakat dari berbagai bencana dan gangguan spiritual.
“Harapan kedepan, setelah melaksanakan Ruwatan Murwakala ini semoga dilancarkan segala urusan, dilimpahkan kebaikan, kesehatan, dan Tulungagung bisa berkembang lebih baik dan lebih maju lagi,” pungkasnya. (Parno)