Selasa, Juni 17, 2025

Lestarikan Adat Budaya, Pemkab Tulungagung Gelar Jamasan Pusaka Kanjeng Kiai Upas

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menggelar upacara adat jamasan pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas yang sudah menjadi agenda rutin disetiap tahunnya, berlangsung di Pendopo Kanjengan Kepatihan. Jumat (19/07/2024).

Prosesi upacara adat jamasan Tombak Pusaka Kiai Upas diawali dengan kirab air suci yang diambil dari sejumlah sumber mata air di Tulungagung. Kemudian air tersebut diserahkan ke Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno dan kemudian dimanfaatkan untuk prosesi jamasan.

Upacara jamasan Tombak Kanjeng Kiai Upas merupakan salah satu adat istiadat yang diturunkan dari nenek moyang terdahulu yang dilaksanakan setahun sekali tepatnya pada hari Jumat kedua bulan Sura dalam penanggalan Jawa.

“Upacara adat ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai adat yang mempunyai nilai budaya tinggi dengan mengedepankan kearifan lokal dan memperkaya kekayaan sejarah Kabupaten Tulungagung,” ujar Pj Bupati Heru Suseno, Jumat (19/7).

Baca Juga  Tulungagung Jadi Tuan Rumah Piala Soeratin U17 PSSI Jawa Timur 2023

Heru Suseno mengungkapkan, secara luas bahwa Tombak Warisan Kanjeng Kyai Upas mempunyai pengaruh yang besar dan itu sudah terbukti di zaman penjajahan dulu bahwasannya orang Belanda tidak bisa masuk atau menetap di wilayah Tulungagung.

“Acara seperti ini juga merupakan bentuk rasa syukur dan permohonan kepada Allah SWT agar masyarakat dan wilayah Tulungagung dapat berkembang dengan baik dan penuh keberkahan,” ungkapnya.

Menurutnya, upacara adat ini merupakan bagian dari upaya untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai adat yang mempunyai nilai budaya tinggi dengan mengedepankan kearifan lokal dan memperkaya kekayaan sejarah Kabupaten Tulungagung.

Kemudian dengan kembalinya pusaka Tombak Kiai Upas ke Pendopo Kanjengan mempunyai makna bahwa pusaka Kabupaten Tulungagung sudah kembali ke lokasi seperti semula.

PJ Bupati berharap, kedepannya untuk merealisasikan upacara Adat ini dijadikan sebagai wisata budaya, hendaknya dikemas dalam bentuk pertunjukan yang menarik.

Baca Juga  Kabar Gembira, Kini PT. Gosiva Sukses Mandiri (GSM) Buka Lowongan Kerja ke Jepang

Meski demikian, disisi lain ada yang masih meyakini sakralitasnya sehingga prosesi di lakukan sesuai dengan yang dilakukan oleh pendahulu – pendahulu yang terdahulu, agar supaya jangan sampai salah kedepannya.

“Dan semoga kedepannya bisa mulai dibuka dan dipertontonkan sebagai kalender wisata, tanpa mengubah prosesi,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara, Ketua DPRD Tulungagung beserta jajaran Forkopimda lainnya, Sekdakab Tulungagung, sejumlah Kepala OPD serta para Camat, Toga, Tomas dan tokoh budaya yang ada di Tulungagung. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Terbaru