Tulungagung,INTENSINEWS.COM – Guna pengoptimalan penanganan konflik sosial yang berlatar belakang Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) dan Ipoleksosbud Hankam di wilayah Tulungagung, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung menggelar kegiatan Pembinaan Sinergitar 3 Pilar di salah satu ruang pertemuan Hotel Lodjika Tulungagung. Rabu (17/05/2023).
Hal tersebut sebagai upaya mempertemukan visi, misi, persepsi, pemikiran serta ruang komunikasi dan dan koordinasi antara 3 (Tiga) Pilar dan Tim Terpadu (Timdu) penanganan konflik sosial.
Dalam sambutan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, Drs, Bambang Triono, M.M., yang dibacakan Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, Siti Baroro, S.S, disampaikan bahwa, kewaspadaan 3 Pilar sangat diharapkan agar profesional dalam mendeteksi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan, gangguan (ATHG) yang bisa datang dari dalam maupun luar.
“Sehingga dengan adanya pertemuan dan koordinasi seperti ini, permasalahan yang berkembang dapat diantisipasi sedini mungkin,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi tersebut sangatlah penting karena memiliki nilai yang sangat strategis dan sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam menyamakan Visi, Misi, Persepsi dan Kesatuan langkah serta optimalisasi dalam menyikapi perkembangan situasi dan kondisi yang dimungkinkan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional secara umum dan khususnya di Kabupaten Tulungagung.
“Kita harus waspada dan peka terhadap dinamika situasi dan kondisi yang ada pada saat ini tahapan Pemilu tahun 2024 telah memasuki tahapan verifikasi administrasi dokumen persyaratan Bacaleg Provinsi dan DPR Kabupaten maupun Kota, yang mana kemungkinan permasalahan bisa saja muncul dan dapat menimbulkan berbagai ancaman baik dibidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Keamanan yang bisa merusak sendi – sendi Persatuan dan Kesatuan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Siti Baroro, bahwa 3 Pilar keamanan yang terdiri dari TNI – Polri dan Pemerintah bersama Timdu Penanganan konflik sosial Kabupaten Tulungagung harus mampu mampu profesional dalam mengadakan koordinasi efektif, mengantisipasi situasi ancaman yang dihadapi dan sekaligus mencari jalan pemecahannya.Terutama terhadap bahaya yang bisa mengancam integritas Bangsa dalam bentuk terpecah belahnya persatuan dan kesatuan.
“Maka dari itu keterpaduan antara Visi, Misi, dan Persepsi 3 Pilar bersama Timdu penanganan konflik sosial merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dalam rangka menjamin terciptanya kondisi Sosial, Politik, Hukum, dan Keamanan yang memadai untuk mendukung kelancaran pembangunan, ” kata Siti.
“Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini , mari kita jadikan momentum untuk saling berkoordinasi, kolaborasi, tukar menukar informasi dan pengalaman maupun wawasan,” tambahnya.
Dengan tercapainya keterpaduan sinergitas tugas di lapangan antar para pemangku kepentingan untuk saling bekerja sama, bahu membahu dalam rangka membangun stabilitas wilayah Kabupaten Tulungagung yang semakin aman, nyaman, tentram lanjutnya, diharapkan benar-benar bisa terwujud.
“Selain itu fungsi pencegahan dini dan lapor cepat terkait kondisi wilayah lebih dioptimalkan sebagai langkah antisipasi, ” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut juga diadakan diskusi yang menghadirkan Narasumber dari Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Polres Tulungagung dan Kodim 0807 Tulungagung, yang diikuti oleh ratusan peserta dari unsur TNI (Perwakilan Babinsa tiap Koramil Jajaran Kodim 0807/Tulungagung, unsur Polri (Perwakilan Bhabinkamtibmas tiap Polsek Jajaran Polres Tulungagung, Kasi Trantib Kecamatan Se Kabupaten Tulungagun serta anggota Timdu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Tulungagung. (Agus)