Jepang – intensinews.com, Belakangan ini ChatGPT makin banyak digunakan orang karena kecerdasannya. Bahkan hal itu menyebabkan kehebohan di dunia pendidikan Jepang.
Saat mulai tahun ajaran baru, kementerian pendidikan di Jepang mengambil tindakan terhadap penggunaan Chatbot AI ini. Sebab ChatGPT dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan laporan buku dengan gaya penulisan alami sesuai instruksi pengguna.
“Menyalin dan menempelkan jawaban dari AI itu curang. Harap periksa aturan penggunaan yang ditetapkan untuk setiap kelas,” kata Wakil Presiden Universitas Kyushu dan Prof. Nose Takeru, Kamis (12/04/2023), saat sesi bimbingan untuk mahasiswa baru.
Pada bulan Februari, universitas membentuk kelompok kerja untuk mempertimbangkan bagaimana menanggapi penyebaran penggunaan ChatGPT.
“Banyak kelas yang mengharuskan siswa untuk menyerahkan laporan, dan kami khawatir tidak dapat menemukan penggunaan ChatGPT untuk tugas,” kata Nose.
Kemendikbud sedang mengkaji pedoman penanganan ChatGPT di pendidikan sekolah. “Kami akan menyusun materi secepat mungkin yang akan menjadi referensi bagi sekolah untuk membuat keputusan independen,” kata Menteri Pendidikan Nagaoka Keiko pada Jumat (14/04/2023)
Sato Ichiro, seorang profesor di Institut Informatika Nasional, mengatakan bahwa anak-anak di Jepang mungkin percaya informasi yang belum tentu benar dan disajikan oleh AI untuk membuat pekerjaan rumah.
“Dan jika mereka diduga salah menggunakan AI untuk menulis laporan buku atau esai, tidak ada cara untuk membebaskan mereka dari tuduhan tersebut, yang dapat menimbulkan masalah di masa mendatang,” kata Sato Ichiro.
ChatGPT sudah mulai menyebar di lingkungan pendidikan di luar negeri, dan tindakan pencegahan telah diambil.
Menurut survei yang dilakukan pada bulan Januari oleh surat kabar mahasiswa Universitas Stanford, 17% siswa mengatakan bahwa mereka telah menggunakan ChatGPT untuk ujian dan pekerjaan rumah.
Sementara itu, sekolah umum di New York City pada prinsipnya tidak mengizinkan siswa menggunakan ChatGPT, dengan alasan tidak membangun keterampilan pemecahan masalah atau pemikiran kritis mereka.Universitas Oxford juga tidak mengizinkan penggunaannya untuk tugas atau tujuan lain. (Aro)