Tulungagung – intensinews.com, Guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan jelang bulan Ramadhan 1444H, Pemerintahan Kabupaten Tulungagung bersama Forkopimda lakukan operasi pasar di pasar tradisional Ngemplak, Kecamatan Tulungagung, dan Pasar Kliwon, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Senin, (20/3/2023) pagi.
Inspeksi pasar yang dipimpin langsung Bupati Tulungagung tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menangani masalah inflasi yang salah satunya dengan melihat kondisi pasar, mengingat keperluan masyarakat terhadap bahan pangan seperti beras, sayuran, daging, ayam, telur, cabai, bawang merah, bawang putih dan minyak goreng, serta keperluan pendukung lainnya pada setiap tahunnya menjelang memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri selalu meningkat.
Dari pantauan di lokasi, harga kebutuhan pangan di Pasar tradisional Ngemplak, relatif stabil. Hal ini disampaikan Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, saat diwawancarai awak media usai melakukan inspeksi bersama Tim Pangan Kabupaten Tulungagung, di Pasar Ngemplak.
“Kita harus peka ya, karena saat ini kita berupaya menekan masalah inflasi yang diharapkan semua daerah untuk berkolaborasi, berintegritas, antar institusi untuk menangani masalah inflasi, salah satunya dengan melihat kondisi pasar, untuk dilihat dari sembako itu mana yang dominan naik, apakah itu cabe, apakah bawang merah, bawang putih, beras yang utama, maupun minyak goreng,” ucap Bupati Maryoto
“Lha ini yang harus dilihat dan diwaspadai di lapangan,” ujarnya.
Dari hasil inspeksi pasar yang dilakukan, dan perkembangan di lapangan, menurut Bupati Maryoto, tidak ada peningkatan harga yang signifikan meskipun akan memasuki bulan Ramadhan.
Orang nomor satu di Pemkab Tulungagung ini menyebut, menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, biasanya kebutuhan masyarakat meningkat untuk persiapan megengan, selamatan, dan lain sebagainya, dan biasanya terjadi suatu lonjakan harga yang luar biasa. Namun demikian setelah dilakukan inspeksi pasar tidak ditemukan lonjakan harga kebutuhan pangan yang meningkat secara signifikan kecuali minyak goreng yang harganya melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi).
“Maka dari itu perlu kita turun ke lapangan, kalau ada kebutuhan yang turun ya perlu kita sikapi, dan kita tangani, seperti harga minyak goreng dimana kita tahu melebihi HET, karena memperolehnya harga barang itu juga sudah naik, makanya perlu kita pantau,” kata Bupati Maryoto
“kita nanti minta Tim Pangan di Kabupaten Tulungagung untuk mengadakan analisa dan kita hubungi terhadap penyalur-penyalur minyak goreng, begitu juga beras dari Bulog juga sudah siap agar tidak terjadi peningkatan harga yang signifikan,” terangnya.
Selain harga beras dan minyak goreng, lanjut Bupati, harga kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan secara fluktuatif adalah cabe merah, dan telor walaupun masih sedikit dan masih dalam ambang batas kewajaran, namun demikian pihaknya selalu Pemerintah Kabupaten Tulungagung, akan terus melakukan pembinaan-pembinaan kepada para peternak ayam, petelur, pembudidaya ikan, petani-petani agro, yang hasilnya merupakan kebutuhan konsumsi, untuk menjaga stabilitas harga.
“Memang pada saat ini perkembangan harga kebutuhan menjelang memasuki bulan Ramadhan sudah cukup baik, walaupun mengalami peningkatan tetapi tidak seberapa karena masih dalam ambang batas kewajaran,” pungkasnya.
Operasi Pasar yang dipimpin langsung Bupati Tulungagung bersama Tim Pangan Kabupaten Tulungagung, diikuti Wakapolres Tulungagung, Dandim 0807, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri Tulungagung, serta kepala OPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung. (Agus)