Jumat, September 12, 2025

Gagalkan Rencana Kerusuhan, Polres Tulungagung Tangkap Terduga Provokator Aksi Anarkis

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulungagung berhasil mengamankan seorang mahasiswa berinisial CK (27), warga asal Klaten, Jawa Tengah, yang diduga hendak memicu kerusuhan dalam aksi unjuk rasa yang rencananya digelar hari ini, Kamis (4/9). Penangkapan ini menjadi langkah cepat aparat dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah.

Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menyampaikan bahwa CK diamankan pada Rabu malam (3/9) di sebuah hotel setelah berpindah-pindah lokasi selama tiga hari di wilayah Tulungagung.

CK diketahui kerap berada di sejumlah warung kopi untuk menyebarkan provokasi kepada masyarakat.

“Pelaku selama tiga hari ini berpindah dari satu tempat ke tempat lain, memprovokasi warga agar melakukan aksi anarkis,” jelas Kapolres saat dikonfirmasi wartawan di halaman Mapolres Tulungagung. Kamis (4/9/2025).

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan bahwa CK juga terlibat dalam insiden penyerangan Mapolres Kediri Kota pada Sabtu (30/8).

Dalam rekaman video yang beredar, CK diduga melemparkan dua bom molotov ke arah kantor polisi.

Dari hasil pemeriksaan, polisi menyita sejumlah barang bukti dari CK, termasuk sepeda motor, tas selempang, dan ponsel yang berisi percakapan terkait rencana kerusuhan di Tulungagung.

Baca Juga  Coffe Night, Ketua DPRD Tulungagung : Berbeda Tidak Harus Berpisah

Hasil pengembangan penyidikan bersama Polres Kediri Kota mengarah pada penangkapan tersangka lain berinisial MSA (24), mahasiswa asal Jakarta Timur yang berdomisili di Kediri.

MSA diduga berperan menyulut bom molotov dalam kerusuhan di Kediri. Barang bukti berupa sepatu, topi, handphone, dan empat buah kembang api turut diamankan.

Kapolres menyebut motif para pelaku diduga berasal dari dendam pribadi terhadap aparat kepolisian, salah satunya karena pernah ditilang di Yogyakarta.

“Kebencian itu mendorong pelaku melakukan aksi berbahaya. Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi ancaman serius terhadap ketertiban umum,” tegasnya.

Kapolres juga memastikan bahwa para koordinator lapangan aksi telah sepakat menunda unjuk rasa setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian. Penundaan ini dilakukan demi mencegah potensi benturan dan kerusuhan.

“Alhamdulillah, rencana kerusuhan berhasil kita gagalkan. Kami tetap menyiagakan 1.470 personel untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” ujarnya.

Pihak kepolisian bersama pemerintah daerah dan DPRD mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas, dan bersama-sama menjaga Tulungagung tetap aman, tertib, dan damai. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Terbaru