Senin, Juni 16, 2025

Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Guru PGRI Tulungagung Resmi Dibuka

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan dan semangat bela negara, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tulungagung menggelar Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Guru Anggota PGRI, berlangsung di kantor PGRI Tulungagung. Senin (16/06/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, SM, turut hadir Dandim 0807 Tulungagung, Plt. Sekdin Pendidikan Tulungagung, Plh. Kepala Kantor Kemenag Tulungagung, Ketua PGRI Tulungagung, Muhadi, S.Pd., M.Pd., dan jajaran pengurus PGRI, narasumber, fasilitator, serta para guru peserta diklat.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, SM menyampaikan apresiasi kepada PGRI Kabupaten Tulungagung atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan diklat ini.

“Ini adalah bukti nyata kepedulian dan komitmen organisasi profesi guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidik di daerah kita,” ujarnya.

Menurutnya, di tengah derasnya arus globalisasi dan kompleksitas tantangan zaman, penanaman nilai-nilai kebangsaan menjadi fondasi yang mutlak diperlukan.

Baca Juga  Kecelakaan Tragis, Bus Bagong Tabrak Sepeda Motor di Ngantru, Satu Korban Meninggal

Ia menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi saat ini, seperti paparan ideologi transnasional yang dapat menggeser nilai-nilai kebangsaan. Masifnya berita bohong (hoaks) di media sosial, yang berpotensi membentuk opini keliru. Dan potensi lunturnya rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda.

Wabup menegaskan bahwa guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga garda terdepan dalam membentuk karakter siswa, menanamkan ideologi kebangsaan, serta menjaga keberlangsungan generasi penerus bangsa.

Dalam kesempatan itu, Wabup juga menyoroti dua poin utama dalam diklat yaitu, Pertama, pentingnya wawasan kebangsaan. Menurutnya, wawasan kebangsaan bukan hanya hafalan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), tetapi juga cara pandang sebagai bangsa yang utuh, yang menjadikan keberagaman sebagai kekuatan, menjunjung tinggi persatuan, serta memiliki rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia.

“Guru harus mampu menyaring informasi, berpikir kritis, serta menanamkan nilai kebangsaan kepada anak didik dengan pendekatan kreatif yang relevan dengan dunia mereka,” terang Ahmad Baharudin.

Baca Juga  Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, ini Pesan Kapolres Tulungagung

Kedua, semangat bela negara dalam dunia pendidikan. Bela negara bagi seorang guru bukan berarti mengangkat senjata, tetapi berjuang secara non-fisik, yakni mendidik siswa menjadi warga negara yang cerdas, berakhlak mulia, taat hukum, dan cinta tanah air. Menjadi teladan dalam integritas serta membentengi peserta didik dari paham-paham yang dapat merusak persatuan bangsa.

“Bela negara adalah tentang profesionalisme dalam mengajar dan membangun karakter peserta didik sebagai generasi penerus yang kuat,” sambungnya.

Wabup berpesan kepada seluruh peserta diklat, diharapkan para peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.

“Jangan jadikan diklat ini hanya sekadar formalitas, tetapi jadikan sebagai kawah candradimuka untuk mengasah kembali semangat nasionalisme dan patriotisme,” pesannya.

Ia berharap, setelah mengikuti diklat, guru tidak hanya pulang dengan sertifikat, tetapi juga dengan semangat baru dan komitmen lebih kuat sebagai agen penguatan wawasan kebangsaan dan bela negara di sekolah masing-masing.

Baca Juga  Sidak Harga Jelang Ramadhan 1445 H, Pj Bupati Tulungagung : Semua Bahan Pokok Stok Masih Aman

“Jadilah suluh yang menerangi kegelapan, jadilah teladan yang menginspirasi, dan jadilah pendidik yang patriotik,” tandasnya.

Tempat sama, Ketua PGRI Tulungagung Muhadi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa diklat ini diikuti oleh 140 guru olahraga se-Kabupaten Tulungagung dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs, dan MA, baik dari sekolah negeri maupun swasta.

“Diklat ini direncanakan berlangsung selama tiga hari (Senin-Rabu) dan akan menjadi pilot project yang nantinya dikembangkan untuk guru-guru lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Endra Kusriawan, S.STP, M.Si, berharap melalui diklat para guru ini, nasionalisme, patriotisme, dan kedisiplinan anak-anak sebagai penerus bangsa semakin terbukti.

Diklat ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, sekaligus menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter generasi masa depan yang memiliki wawasan kebangsaan kuat dan semangat bela negara tinggi. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Terbaru