Sabtu, Juni 7, 2025

Wabup Tulungagung Pantau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Ngunut

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran dan keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, SM, melakukan monitoring langsung pembagian makanan bergizi kepada anak-anak PAUD, TK, dan SD di Desa Kalangan dan Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut. Kamis (22/05/2025).

Program ini dilaksanakan oleh Sentra Pangan Program Gizi (SPPG) Desa Kalangan dan Desa Ngunut, bekerja sama dengan Yayasan Rajawali Unggul Berdaya.

Sejak beroperasi pada Senin, 19 Mei 2025, program tersebut telah menyalurkan bantuan gizi kepada 2.763 penerima manfaat, tersebar di 26 titik sekolah di enam desa, yaitu Kacangan, Kalangan, Ngunut, Sumberingin Kidul, dan Sumberejo Wetan.

Usai monitoring, Wabup Ahmad Baharudin menyampaikan bahwa pembagian makanan berjalan lancar, dengan menu yang tersaji cukup lengkap dan bergizi.

“Saya tadi melihat pembagian makanan di SDN 2 Kalangan, PAUD, TK, dan SDN 8 Ngunut. Alhamdulillah, berjalan baik dan isi makanan sangat komplit. Mudah-mudahan program ini terus berlanjut dan memberi manfaat besar bagi anak-anak,” ujarnya.

Pembangunan Dapur Umum untuk Pemenuhan Gizi Anak 

Baca Juga  Respon Cepat, Wakil Bupati Tulungagung Tinjau Lokasi Jalan Ambles di Kecamatan Karangrejo dan Sendang

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Pemerintah Kabupaten Tulungagung memfasilitasi pendampingan dan pembangunan dapur umum yang akan dioperasikan secara mandiri. Pembangunan dapur tersebut dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan mitra terkait.

“Sejalan dengan jumlah siswa yang ada di Kabupaten Tulungagung, sekitar 72 dapur umum akan dibangun untuk memastikan pemenuhan gizi yang optimal bagi anak-anak,” kata Wabup.

Ahmad Baharudin juga mengapresiasi langkah Badan Gizi Nasional dalam membangun dapur umum di Kecamatan Ngunut guna memastikan seluruh penerima manfaat terlayani dengan baik.

Menurutnya, program ini memiliki dampak strategis dalam mempersiapkan generasi unggul yang berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.

“Dengan adanya Makan Bergizi Gratis, selain gizi anak-anak terjamin, program ini juga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tulungagung. UMKM lokal akan turut berperan, sehingga peredaran uang meningkat dan ekonomi pun turut tumbuh,” ujarnya.

Kolaborasi Multi-Stakeholder untuk Ketahanan Pangan 

Camat Ngunut, Sutrisno, menambahkan bahwa di wilayah Kecamatan Ngunut akan dibangun 7 dapur umum, masing-masing melayani sekitar 3.000 hingga 4.000 porsi setiap harinya.

Baca Juga  Pj. Bupati Tulungagung Dampingi Kalaksa BPBD Provinsi Jatim Tinjau Lokasi Bencana Longsor dan Jembatan Rusak

“Kami mendukung penuh upaya ini agar pemenuhan gizi anak-anak di wilayah kami semakin optimal,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rajawali Unggul Berdaya, Joko Ibrahim, mengungkapkan bahwa dalam monitoring pelaksanaan MBG di SDN 2 Kalangan dan SDN 8 Ngunut, turut hadir tim KIP Foundation/Klinik BUMDesa Jawa Timur bekerja sama dengan Sampoerna untuk mengembangkan program Desa Berbasis Ketahanan Pangan.

Desa Ngunut dipilih sebagai role model dalam percepatan pendampingan desa ideal di Jawa Timur,” jelasnya.

Joko Ibrahim menekankan bahwa Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan Presiden Prabowo untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat di masa mendatang.

“Di lapangan, program ini dilaksanakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terdiri dari Kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, dan 50 relawan,” ujarnya.

Dampak Sosial dan Ekonomi Program MBG 

Yayasan Rajawali Unggul Berdaya saat ini mengelola dua SPPG di Kecamatan Boyolangu dan Ngunut, yang masing-masing telah beroperasi sejak Januari dan Mei 2025.

Baca Juga  Tim Sepak Bola Tulungagung Tahan Imbang Jombang di Laga Kedua Pra Porprov IX Jawa Timur

Kedua SPPG ini telah menyalurkan makanan bergizi kepada 5.383 penerima manfaat dari jenjang PAUD hingga SMA di 11 desa.

“Bagi kami, dampak besar dari program ini tidak hanya pada aspek kesehatan dan gizi, tetapi juga sebagai ‘alat perjuangan’ yang mampu menciptakan sirkulasi ekonomi lokal berdasarkan prinsip dari desa untuk desa kembali ke desa,” tutur Joko Ibrahim.

Ia menambahkan bahwa bahan makanan yang digunakan dalam menu harian hampir semuanya berasal dari produk lokal desa, yang dihasilkan oleh para petani, peternak, BUMDesa, dan koperasi setempat.

“Hadirnya SPPG sebagai pelaksana MBG bisa disebut sebagai jawaban pembangunan berkelanjutan desa dan layak dijadikan sebagai program prioritas di Kabupaten Tulungagung,” jelasnya.

Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis, diharapkan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan mereka, sekaligus membantu menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan sejahtera di Kabupaten Tulungagung. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Terbaru