TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM — Ratusan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Tulungagung, Senin (15/09/2025).
Dengan membawa spanduk dan poster bernada protes, massa menuntut perbaikan jalan selingkar Waduk Wonorejo yang telah rusak parah selama puluhan tahun.
Aksi ini menjadi luapan kekecewaan warga atas kondisi jalan sepanjang 23 kilometer yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk desa. Massa datang menggunakan motor dan mobil bak terbuka, menyuarakan aspirasi melalui orasi bergantian yang menggema di halaman kantor dewan.
Koordinator aksi, Rahmat Putra Perdana, menyebut bahwa warga telah mengalami kesulitan selama 23 tahun akibat kerusakan jalan. Ia mendesak Bupati dan Ketua DPRD Tulungagung untuk turun langsung menemui warga dan berdialog.
“Kami turun gunung meminta agar ditemui. Jika tidak bersedia, maka anggota dewan yang menemui kami akan kami bawa ke Wonorejo,” tegasnya.
Spanduk-spanduk yang dibentangkan dalam aksi memuat berbagai tuntutan dan sindiran, seperti “Pajak lancar, dalan ku ambyar”, “Kalau waduk tidak mensejahterakan rakyat, stop segala aktivitas waduk”, hingga “Wonorejo menolak tunduk”. Salah satu poster bahkan menyindir tajam, “Hewan yang dilindungi tampilannya bersih, tingkahnya kotor.”
Sejumlah anggota DPRD seperti Ali Masruf, Asrori, Sofyan Heryanto, Winarno, dan Syaiful hadir menemui massa. Tak lama kemudian, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo datang dan menyampaikan komitmennya. Ia menegaskan bahwa aspirasi warga Wonorejo akan ditindaklanjuti.
“Apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tulungagung adalah untuk masyarakat. Tentu kami akan lakukan yang terbaik,” ujarnya.
Bupati menjelaskan bahwa status jalan selingkar Waduk Wonorejo cukup kompleks karena melibatkan tiga pihak, sebagian jalan berada dalam kewenangan Perusahaan Jasa Tirta (PJT), Perhutani, dan Pemkab Tulungagung. Namun, ia memastikan bahwa solusi sudah mulai dirumuskan.
“Kabar baiknya, semua pihak sudah duduk bersama dan jalan keluarnya sudah ada. Mumpung saya jadi Bupati, insyaallah ini akan selesai,” tegasnya.
Meski demikian, emosi warga kembali memuncak. Mereka mengancam akan menutup operasional Waduk Wonorejo jika tidak ada tindakan nyata.
“Kalau aset nasional Waduk Wonorejo justru menyulitkan masyarakat, lebih baik kita tutup saja,” teriak salah satu warga.
Di akhir aksi, warga meminta Bupati membacakan empat poin petisi sebagai bentuk tuntutan resmi.
PETISI MASYARAKAT WONOREJO
1. Pergerakan aksi damai dengan jumlah besar bersama masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo di kantor DPRD dan kantor Bupati Kabupaten Tulungagung.
2. Memblokade aktivitas segala yang ada di Waduk Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, meliputi PLTA, saluran irigasi, dan wisata Waduk Wonorejo.
3. Mengembalikan jalan awal Desa Wonorejo seperti sebelum adanya kegiatan Waduk Wonorejo.
4. Rakyat bersama-sama tidak akan membayar pajak apapun kepada daerah dan negara sampai tuntutan kami terealisasi.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur harus berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Warga Wonorejo berharap janji pemerintah kali ini benar-benar ditindaklanjuti, bukan sekadar menjadi catatan dalam sejarah panjang penantian mereka. (Parno)