Beranda Pemerintahan

Disbudpar Tulungagung Promosikan Ritual Adat “Manten Kucing” untuk Tingkatkan Pariwisata

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Guna meningkatkan sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata gencar memperkenalkan dan mempromosikan seni budaya dan ritual adat asli Kabupaten Tulungagung.

Salah satunya adalah ritual adat “Manten Kucing”, sebuah tradisi unik meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, pada Minggu, 10 November 2024.

Tradisi “Manten Kucing” bukan berarti menikahkan dua ekor kucing, melainkan memandikan kucing di Telaga Coban dan mengarak dua ekor kucing mengelilingi desa sebagai perlambang.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Drs. Bambang Ermawan, MPd melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Dewi Cahyaningtyas saat ditemui di ruang kerjanya. Jumat (15/11/2024).

“Ada banyak cara masyarakat untuk menyampaikan wujud syukur dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satunya adalah dengan ritual adat Manten Kucing yang sangat lekat dengan masyarakat Tulungagung,” ujar Dewi Cahyaningtyas.

Baca Juga  Operasi Sikat Semeru 2024, Polres Tulungagung Ungkap 35 Kasus Kriminal

Ritual ini melibatkan sepasang kucing jantan dan betina yang dimandikan di telaga desa setempat. Tradisi ini konon sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan biasanya dilaksanakan saat musim kemarau panjang untuk mendatangkan hujan.

Mulanya, ritual ini hanya dilakukan dengan cara memandikan kucing saja, namun kemudian suasana dibuat meriah dengan menambah kesenian lokal untuk mengiringi ritual.

“Meski tidak setiap tahun dilakukan, tradisi meminta hujan ini masih dilestarikan dan dijadikan sebagai kebudayaan asli daerah setempat,” tuturnya.

Sepasang kucing jantan dan betina diarak berkeliling desa dengan barisan arakan yang dibuat seperti pernikahan pada umumnya, termasuk cucuk lampah, putri domas, manten kucing, pager ayu, taruna muda, dan sesepuh desa.

Baca Juga  Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa Tuntut DPRD Tulungagung Siap Kawal Kepentingan Rakyat

Kucing yang dipilih bukanlah kucing sembarangan. Kucing harus berasal dari arah paling timur dan paling barat dari desa tersebut. “Kedua kucing ini dimandikan di Telaga Coban dan dibacakan mantra, lalu diletakkan di keranjang dan diarak mengelilingi kampung,” jelasnya.

“Selain itu, fungsi sosial dari ritual adat ini adalah membangkitkan keakraban masyarakat di Desa Pelem sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya.

Upacara “Manten Kucing” ditandai dengan pembacaan doa-doa oleh sesepuh setempat. Setelah prosesi selesai, warga berkumpul untuk melakukan selamatan. Ritual ini kemudian dilanjutkan dengan kesenian Reog Kendang, Jaranan Senterewe, serta kesenian Tiban khas Kabupaten Tulungagung. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini