Selasa, Juni 17, 2025

Launching Batik Lurik Bhumi Ngrowo, Pj Bupati: Motif Terinspirasi dari Wilayah Tulungagung yang Dahulu Kala Rawa

TULUNGAGUNG, INTENSINEWS.COM – Bersamaan dengan acara Ekrafaganza Exotica Tulungagung Carnival, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, secara resmi meluncurkan pakaian batik tradisional khas Tulungagung, bertempat di halaman Pemkab Tulungagung. Sabtu, (21/9/2024).

Pj Bupati Heru Suseno mengatakan, sebelum dilaunching hari ini, pihaknya sudah mengenalkan pakaian batik khas Tulungagung dengan motif “Lurik Bhumi Ngrowo” ini pada saat event East Java Fashion Harmoni 2024 yang digelar di pantai Midodaren pada tanggal 22 Juni 2024 kemarin.

Menurutnya, setelah resmi diluncurkan, pakaian batik khas Tulungagung tersebut akan dipakai oleh seluruh ASN, instansi vertikal, dan beberapa instansi swasta yang telah mempersiapkan sebelumnya.

“Hari ini kan sudah resmi diluncurkan dan sudah ada Perbupnya yaitu Perbup No. 17 Tahun 2024 yang nantinya akan diterapkan mulai bulan depan yakni Oktober. Dimana dipakai di setiap hari Kamis pada minggu pertama setiap bulannya,” tuturnya.

Baca Juga  Prosesi Kirab Dua Tumpeng Raksasa Warnai Hari Jadi ke - 818 Kabupaten Tulungagung

Heru Suseno juga mengatakan bahwa pengadaan atau pembelian pakaian batik ini akan dilakukan melalui Dekranasda Tulungagung untuk menjaga kualitas.

“Nanti dari Dekranasda yang akan menjual dan kemudian bahannya dari para pengrajin yang telah memenuhi standar kualitas kainnya. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan UMKM di Tulungagung,” ucap Pj Bupati.

Dijelaskannya, motif Batik Lurik Bhumi Ngrowo terinspirasi dari wilayah Tulungagung yang dahulu kala berupa rawa-rawa. Motif luriknya berupa banyu mili (air mengalir) berjumlah jajar 9 lekukan, melambangkan aliran air yang terus mengalir menghadirkan kebaruan dan kejernihan.

Angka sembilan merupakan angka terakhir yang menyimbolkan penyelesaian dan memiliki nilai tertinggi, juga mewakili puncak pengalaman dan kebijaksanaan. Jajar 9 alur garis motif juga menyimbolkan banyaknya Desa (Thani) yang mendapat penghargaan sima (pardikan/keistimewaan) oleh Raja Kertajaya yang tertulis dalam Prasasti Lawadan. Raja Daha terakhir tersebut membuat Prasasti Lawadan pada tanggal 18 November 1205 Masehi, yang sejak tahun 2002 ditetapkan sebagai ‘Penanda Hari Jadi Kabupaten Tulungagung’.

Baca Juga  Polsek Karangrejo Sosialisasi Pemberian Doorprize Pemilu 2024 Kepada DPT di 134 TPS

Secara garis besar, batik ini menceritakan sejarah tentang Tulungagung dengan cara mengingat kembali bahwa kita memiliki Prasasti Lawadan dan histori Daerah Ngrowo.

Pakaian khas ini mengekspresikan identitas masyarakat Tulungagung dengan bentuk khas tradisional Jawa. Bagi laki-laki, menggunakan atasan dengan motif Batik “Lurik Bhumi Ngrowo”, memakai Udeng Tulungagungan, dan bawahan warna hitam. Bagi wanita, memakai atasan bergaya kutu baru dan bawahan hitam.

Pj Bupati memaparkan, pakaian batik khas Tulungagung ini memadukan dua warna yaitu hitam dan coklat keemasan. Dalam budaya Jawa, warna hitam melambangkan keberanian, kebijaksanaan, dan kesetaraan. Warna coklat keemasan melambangkan kestabilan, keamanan, keseimbangan, dan keakraban. Kombinasi kedua warna ini menciptakan kontras visual yang mencolok, menawarkan keseimbangan antara keanggunan dan kesan membumi, sangat mewakili ciri khas suku Jawa yang terkenal sopan, kalem, santun, ramah, sederhana, dan pekerja keras.

Baca Juga  Wabup Tulungagung Serahkan Hewan Kurban kepada PC GP Ansor, Ini Harapannya

“Ini sekaligus upaya Pemkab Tulungagung dalam nguri-uri budaya dan sejarah Kabupaten Tulungagung. Setiap peristiwa yang memiliki makna sejarah merupakan guru terbaik yang mengajarkan bagaimana menemukan identitas kita sebagai bangsa. Semakin lengkap pemahaman kita tentang sejarah maka semakin dekat juga kita mengenal dan mengerti diri kita,” papar Heru Suseno.

“Sebaliknya, yang buta sejarah berarti telah kehilangan identitas diri. Wong Jowo Ojo Nganti ilang Jowone artinya orang Jawa jangan sampai kehilangan jati diri sebagai orang Jawa,” tandasnya. (Parno)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Terbaru