Tulungagung,Intensinews.com – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo.
Penyaluran air bersih ke Desa Mulyosari tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir akibat kekeringan yang semakin meluas pada musim kemarau panjang akhir akhir ini, yang sudah berdampak pada beberapa kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
“Termasuk pada tahun ini Desa Mulyosari juga terdampak, padahal desa tersebut belum pernah terdampak bencana kekeringan. Baru pertama kalinya Desa Mulyosari terdampak bencana kekeringan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Pasaroan Nadek. Selasa (10/9/2024).
Terkait bencana kekeringan di Desa Mulyosari, Robinson mengaku heran, pasalnya, wilayah Kecamatan Pagerwojo merupakan wilayah pegunungan yang tidak pernah surut sumber airnya.
Menurutnya hal tersebut diduga disebabkan perubahan vegetasi tanaman di sekitar kawasan tersebut.
“Dugaan awal banyak pohon keras yang lahannya berubah jadi lahan pertanian. Karena tanaman keras berfungsi sebagai penyimpan air, sekaligus untuk penahan tanah agar tidak longsor. Sehingga dengan perubahan vegetasi itu, fungsi tanaman keras tak bisa digantikan dengan tanaman pertanian, sehingga ditakuterang Robinson.
“Saya takutnya waktu hujan bisa sebabkan longsor,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Robinson, dari data yang dimilikinya, kekeringan sudah melanda 9 desa di 6 kecamatan. Dengan tambahan Desa Mulyosari, kekeringan sudah merambah ke 10 desa di 7 kecamatan.
“Untuk penanggulangannya ya kami dari BPBD Tulungagung rutin menyalurkan droping air bersih 2-5 tangki dengan kapasitas 5000 liter per tangki, ke wilayah yang mengalami kekeringan.
Selain itu untuk mempermudah distribusi air bersih, juga telah didistribusikan 34 tandon air kapasitas 1.500 liter dan 23 tandon air portabel ke desa yang alami kekeringan,” pungkasnya. (Agus)