Tulungagung,Intensinews.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung berikan bantuan kepada balita stunting dalam kegiatan Sosialisasi dan Pembagian Intervensi Balita Stunting, Balita kurang gizi, dan Balita Gakin kepada 26 penerima di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Selasa, (25/6/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro, S. Sos., M. Si., Kabid Kerawanan dan Ketersediaan Pangan, Noor Erlin,
Kepala Desa Junjung, beserta Tim Penggerak PKK, Bidan desa, serta penerima bantuan dan balita stunting dan gizi buruk gakin desa Junjung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro, S. Sos., M.Si., mengatakan, sebagai wujud komitmen bersama dalam mencapai target nasional, yakni percepatan penurunan stunting, khususnya bagi balita dari keluarga kurang mampu (Gakin), pihaknya telah menargetkan pemberian bantuan kepada 402 balita stunting yang tersebar di 20 desa di 9 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
Adapun bantuan yang diberikan berupa 3 liter susu UHT, 1 Kg telur, 1 Kg Kacang ijo, 1 buah tas tersebut, merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Ketahanan Pangan dalam mengentaskan masalah gizi buruk dan menekan angka stunting, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga penerima di Desa Junjung.
“Dengan kerjasama yang kuat dan koordinasi efektif antar berbagai pihak, kita berupaya memberikan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Tulungagung,” ucapnya.

Menurut Agus, kegiatan tersebut memiliki peran yang sangat penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi berimbang bagi anak-anak, serta mendorong keterlibatan aktif bagi pihak dalam upaya penurunan stunting yang merupakan salah satu prioritas nasional.
Lebih lanjut disampaikan Agus, stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif mereka.
Dikatakannya, anak-anak yang mengalami stunting memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami keterbatasan dalam kemampuan belajar dan kesehatan yang buruk di masa depan. Oleh karena itu, intervensi berupa pemberian bantuan pangan bergizi sangat krusial untuk memperbaiki status gizi balita dan mencegah dampak jangka panjang dari stunting.
“Sehingga melalui kerjasama yang kuat antara berbagai instansi dan sektor, serta dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan dapat mencapai tujuan bersama untuk mengurangi angka stunting dan peningkatan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Tulungagung,” ujarnya.
“Masa depan bangsa ini sangat bergantung pada generasi muda yang sehat dan cerdas, dan upaya kita hari ini akan menentukan masa depan mereka. Kami optimistis bahwa dengan dukungan dari berbagai dinas dan instansi terkait, serta adanya program program prioritas, dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas ekonomi keluarga yang memiliki balita stunting,” terang Agus Suswantoro.
Dalam kesempatan tersebut, Kades Junjung, Hari Santosa, menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Ketahanan Pangan, yang turut serta memberikan perhatian terhadap persoalan stunting di desanya.
“Atas nama pemerintah Desa, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Dinas Ketahanan Pangan, yang turut serta memberikan perhatian terhadap persoalan stunting di desa Junjung. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat, dan masalah stunting di desa kami ini segera teratasi,” pungkasnya.
(Agus)