Tulungagung,INTENSINEWS.COM – Memperingati HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pendidikan Tulungagung, menggelar pawai budaya dengan tema “Pawai Bhineka Tunggal Ika” yang diikuti 21 peserta dari pelajar tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi. P. Bintara, S.E., M.Si., selaku koordinator kegiatan mengatakan bahwa, Pawai Bhineka Tunggal Ika bertujuan untuk menghormati jasa para pahlawan terdahulu yang telah rela berjuang untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mendorong siswa siswi untuk cinta kearifan lokal terutama budaya bangsa Indonesia.

“Pawai budaya tahun 2023 ini digabung menjadi satu dari tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK, karena dari 21 peserta pawai jika dipisah tidak akan maksimal, maka dari itu untuk memberikan hiburan kepada masyarakat kegiatan ini dimaksimalkan jadi satu agar suasana terlihat meriah,” kata Rahadi saat diwawancarai disela kegiatan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.Senin, (28/8/2023).
Dengan mengusung tema “Pawai Bhineka Tunggal Ika” Rahardi berharap kegiatan tersebut dapat memberikan edukasi kepada seluruh peserta untuk cinta dengan tanah air.
“Karena kebhinekaan itu nanti juga akan menampilkan ragam-ragam budaya, budaya kearifan lokal maupun nasional akan tampil hari ini,” tuturnya.
Adapun peserta yang mengikuti pawai Bhineka Tunggal Ika kali ini lanjut Rahardi, merupakan antusiasme dari seluruh satuan pendidikan dari tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Tulungagung.
“Dengan diselenggarakan pawai ini, kami berharap anak-anak lebih bisa mengekspresikan diri dan berkarakter cinta tanah air. mengikuti kegiatan tertib dan secara teratur,” tutup Rahadi.

Sementara itu dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, sangat mengapresiasi atas penampilan yang disuguhkan putra putri pelajar Tulungagung peserta pawai yang sangat menjiwai peran mereka dalam pawai Bhineka Tunggal Ika.
“Sekarang sebuah pembelajaran ini betul-betul sama, baik di kota maupun di Desa, karena kurikulumnya sama tergantung kompetensi atau kemampuan guru,” kata Bupati Maryoto.
“Jadi kalau di Desa tetapi gurunya mendalami kurikulum dan memahami sistem pembelajaran hasilnya pasti baik. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan atau kemajuan IT membuat semua lancar,” ujarnya.
Bupati menyebut, secara keseluruhan penampilan anak-anak peserta pawai sangat kreatif dan inovatif, yang menurutnya hal tersebut sebagai bukti kecintaannya kepada tanah air, terhadap sejarah bangsa, keberagaman budaya, serta kearifan lokal dalam menghargai terhadap jasa para pahlawan terdahulu.
“Untuk keseluruhan penampilan peserta pawai hari ini, semua bagus-bagus dan sangat menjiwai peran mereka. Semoga di tahun depan akan lebih kreasi dan semakin meriah melebihi tahun ini,” tandasnya. (Par)