Tulungagung – intensinews.com, Tahapan Coklit Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024 sudah berjalan hampir satu bulan. Pada tahapan ini Pengawas Pemilu harus mempunyai kecakapan dalam mengisi alat kerja pengawasan (AKP) dan memastikan pemilih yang sudah memenuhi syarat dan bagi pemilih yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari data pemilih.
Hal itu disampaikan Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung, Endro Sunarko dalam Talk Show “Catatan Pengawasan Coklit Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024” di Radio Perkasa 96,8 FM, Rabu, (01/03/2023) dikutip dari halaman resmi Bawaslu Tulungagung.
Menurutnya, saat ini jajaran Bawaslu tengah melakukan uji petik/fakta. Dalam uji fakta Pengawas Pemilu memerlukan data NIK dan KK pemilih.
“Kami mohon Masyarakat yang di data memberikan respon baik terhadap pengawas yang melakukan uji fakta,” terangnya.
Uji fakta tersebut untuk memastikan jajaran KPU khususnya Pantarlih ketika di lapangan tidak salah prosedur dan hasil pemutakhiran data pemilih akurat.
“Dalam uji fakta, Bawaslu melakukan sampling 10 KK perhari. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan coklit sudah sesuai prosedur atau tidak,” jelas Endro.
Ada beberapa masalah dan menjadi temuan diantaranya keterlambatan logistik, E-Coklit kurang bisa maksimal, satu KK terbagi menjadi dua TPS, sudah di coklit belum di tempel stiker.
Selain uji fakta, pada tanggal 27 Februari 2023 Bawaslu Tulungagung dan jajaran pengawas di masing-masing Kecamatan dan Kelurahan/Desa melakukan Apel Patroli Pengawasan Hak Pilih secara serentak.
Endro menambahkan, dalam mengawasi pemutahiran data pemilih, Bawaslu melakukan langkah – langkah strategis serta menerapkan jemput bola.
“Upaya Bawaslu benar-benar menjaga hak pilih tepat sasaran sehingga tidak ada WNI yang sudah memenuhi syarat ini harus tercatat semua. Silahkan masyarakat untuk memastikan namanya sudah terdaftar sebagai pemilih pada pemilu 2024 di https://www.cekdptonline.kpu.go.id,” pungkasnya. (Nuha)